Haiii bloggers

Terima kasih telah mengunjungi web saya... Selamat datang..Have a Nice Day... ^^

Jumat, 18 April 2014

Kejadian 14 Mei 1998 kerusuhan besar di Jakarta

Salah satu kejadian terpenting dalam hidup saya yg pernah saya alami adalah Kejadian 14 Mei 1998 kerusuhan besar di Jakarta..Kerusuhan besar ini terjadi di Indonesia khususnya terpusat di Jakarta..Saat kejadian itu terjadi, itu usia saya barulah 10 tahun dan sedang duduk di kelas 4 SD..Tapi saya tidak pernah lupa setiap detail kejadian yg dialami keluarga saya saat itu..Di Blog ini tidak ada foto maupun bukti, saat itu kami tidak ada kamera, belum ada HP, kalaupun ada saya rasa kami tidak ada sempat mendokumentasikan karena segala sesuatu terjadi begitu cepat..saya menulis blog ini sebagai saksi kejadian atas yg menimpa keluarga saya sendiri, kami sendiri tidak tahu saat itu sebenarnya apa yg sedang terjadi di Indonesia???dan kenapa kejadian ini bisa terjadi??

Kami tinggal di wilayah Tanjung Priok, bisa dibilang jauh dari kota2 pecinan, tetangga kami banyak org pribumi dan keluarga kami sudah tinggal disini puluhan tahun lamanya sembari berdagang..
Keluarga kami juga memiliki ibu pengasuh yg telah mengasuh saya dan kakak saya sejak kami masih bayi..Ibu pengasuh itu telah berusia cukup tua dan sudah mempunyai anak, menantu dan cucu yg kebetulan tinggal tidak begitu jauh dari rumah kami..Hidup kami disini baik-baik saja, sepertinya tidak pernah ada masalah..hingga akhirnya terjadilah kerusuhan itu..

tgl 14 Mei 1998, di pagi hari saya beserta saudara kembar saya sedang bersiap pergi ke sekolah.. saat itu SD tempat saya sekolah utk kelas 4 SD masuk sekolah siang..belum sempat saya berangkat ke sekolah, tiba2 menantu Ibu pengasuh kami datang dan menyampaikan berita buruk, dia menawarkan bantuan utk mengamankan keluarga kami karena ada berita bahwa sebentar lagi massa akan datang dan menjarah toko2 diwilayah kami..dan saat itu koko kami sedang berada di sekolah di SMP FX-1..
Saat itu Papa dan Mama langsung menyerahkan saya dan saudara kembar saya beserta Ibu pengasuh ikut pergi bersama menantunya dan diamankan di rumah mereka..sedangkan Papa dan Mama tetap di rumah sambil memperhatikan situasi yg terjadi..dan koko saya masih ada di sekolah..

Saat itu mobil kami juga diamankan di rumah tetangga kami, beberapa surat2 penting juga diamankan..Hingga akhirnya massa benar2 datang dan jumlahnya sangatlah banyak..1 per 1 rumah dan toko orang China disini dijarah...hanya orang Cina saja...tetangga kami yg pribumi tidak ada 1 pun yg kena..sempat terbesit dalam pikiran kami, kenapa massa nya bisa tahu mana yg China mana yg bukan??
Menurut Papa dan Mama, saat massa didepan rumah, Papa Mama pergi tanpa perlawanan, untungnya mereka juga tidak menyerang maupun menganiaya Papa Mama..Saat itu Papa Mama melihat wajah beberapa orang yg sepertinya adalah tetangga kami sendiri..Papa Mama sudah buka toko puluhan tahun dan tetangga jauh maupun dekat yg sering belanja di toko kami pastilah dikenal..

Penjarahan di rumah dan toko kami berlangsung berjam2 lamanya..saat tahap akhir hampir saja rumah dan toko kami dibakar massa..namun saat itu ada yg protes karena rumah kami berdempetan dengan rumah orang pribumi di belakang kami, apabila rumah kami dibakar kemungkinan rumah mereka juga akan kena bakar sehingga rumah kami tidak jadi dibakar..

setelah kejadian 14 Mei 1998, kami belum berani pulang ke rumah..masih takut ada massa kembali lagi..rumah kami kosong berhari2 lamanya..beberapa org masih belum puas menjarah, kembali lagi dan mengambil apapun yg tersisa..

setelah lewat 1 minggu, kami sekeluarga kembali ke rumah..kami merapikan rumah pelan2 dan mengumpulkan barang2 yg masih bisa dipakai sedikit demi sedikit..Baju yg kami punya adalah baju yg kami pakai saat itu, itu saja..

Saat itu tidak ada yg tersisa di rumah kami..bahkan keran yg nempel di dinding saja dilepas hingga air mengucur terus menerus..tagihan air saat itu sangat tinggi sekali dan walaupun sudah kehilangan banyak harta dan uang, kami tetap wajib membayar tagihan air yg mengucur bebas berhari2 tersebut..

Kami memelihara kucing betina di rumah, pada 6 Mei 1998 kucing betina ini melahirkan 4 anak kucing..seperti yg kita tahu, anak kucing saat baru lahir matanya masih merem, butuh waku kurang lebih 1 minggu hingga akhirnya melek..tepat saat kejadian 14 Mei 1998, anak kucing itu baru saja bisa melek dan saat toko kami dijarah..anak2 kucing kami mati terinjak2 oleh massa..Entah memang kucing jg punya perasaan dan bisa sedih seperti layaknya manusia..Kucing kami menjadi murung ketika tahu 4 anaknya mati dihari itu, di tgl 29 Mei 1998 kucing kami mati..

Banyak bantuan kemanusiaan datang dan memang sangat membantu, kami dapat biaya sekolah gratis hingga SMP..mendapat bantuan baju baru, mie instan, beras, dll..kami sangat bersyukur atas bantuan ini..karena saat itu kami tidak memiliki apapun..Saya masih sangat kecil belum terlalu paham kejadian ini..saya pun pergi ke sekolah tidak pakai tas karena tidak punya tas, kami bawa kantong plastik hitam..bawa peralatan seadanya..sesampainya di sekolah, Guru saya sampai menangis tidak tega melihat anak muridnya ke sekolah bawa kantong plastik..akhirnya menggalang sumbangan berupa tas sekolah, alat tulis, buku tulis dll..

beberapa wartawan datang ke rumah dan melakukan liputan bahkan ingin mewawancarai Papa dan Mama namun Papa dan Mama tidak mau, kami memilih diam karena tidak mau mengungkit2 kejadian ini lagi..minoritas ya minoritas, kalau kami publish lagi malah menimbulkan masalah yg lebih membahayakan keluarga kami..

Kejadian yg tidak pernah disangka adalah 3 bulan sebelum kejadian jarahan itu, saya membuat rangkuman buku2 pelajaran..saat itu tidak ada yg menyuruh saya membuat rangkuman itu..kalau orang bilang mungkin firasat bahwa kejadian ini akan terjadi, semua buku pelajaran saya hilang! kecuali buku rangkuman saya..saat itu sebelum berangkat ke rumah menantu Ibu pengasuh, buku rangkuman itu saya selipkan di kardus yg dilipat, saat saya kembali saya lihat kardus itu masih ada dan saya cek di dalamnya masih ada buku rangkuman itu..sungguh bersyukur sekali..hanya dengan belajar dari buku rangkuman itu saya meraih rangking 3 di kelas 4 SD..

Mobil kami yg selamat kami jual utk modal buka toko kembali..Mulai dari nol lagi..pelan2 toko kami terbentuk..beberapa tetangga yg kena jarah juga sudah kapok memilih kabur dan tidak tinggal di Tanjung priok lagi..dengan demikian makin sedikit orang tionghoa yg tinggal disini..namun keluarga kami memilih bertahan dan kembali berdagang..segala barang yg hilang diikhlaskan saja..yg saya rasa toko kami makin ramai saja setelah kejadian jarahan ini dan kami menjadi lebih makmur daripada sebelumnya..dari situ ada pelajaran bahwa kita tidak akan pernah benar2 menjadi miskin sekalipun sudah dijarah habis2an sekalipun apabila kita tidak menyerah..

kemudian tetangga kami yg wajahnya dikenali oleh Papa Mama menjadi malu dan tidak mau lewat toko kami lagi..apabila lewat toko kami, mukanya ditundukkan..dsini ada pelajaran bahwa memang kadang orang hanya memikirkan harta benda dan mengesampingkan hati nurani..hingga pada saatnya mereka mendapatkan barang jarahan tapi kehilangan kedamaian batin entah sampai kapan,,

hampir seluruh korban penjarahan adalah etnis tionghoa, bahkan etnis tionghoa di jakarta barat mendapatkan perlakuan lebih sadis lagi, saya dengar ada kasus pemerkosaan massal, pembunuhan, penjarahan dan pembakaran toko..hingga banyak org yg mengalami gangguan jiwa..saya byk dengar info dari famili yg tinggal di jakarta barat, saat kejadian sempat ada di luar rumah..melihat kejadian2 itu..untungnya mereka selamat dan bisa pulang..dan rumah mereka aman dari massa..

etnis tionghoa walau menjadi korban penjarahan, penganiayaan dan pemerkosaan..mereka memilih diam..seperti tadi, wartawan datang ke rumah saya..Mama dan Papa tidak mau kasih komentar apa2 karena khawatir akan membuat hidup orang tionghoa makin susah ke depannya...apalagi korban perkosaan, jangankan wanita tionghoa, wanita pribumi saja yg diperkosa pastinya lebih memilih diam dan tidak mau menyebarkan kejadian yg menimpa dirinya..hingga akhirnya karena banyak yg memilih bisu, banyak org meragukan kejadian perkosaan massal itu benar2 terjadi..Namun tidak adanya saksi bukan brarti hal itu tidak terjadi kan...!

Setiap tgl 13-14 Mei tiap tahunnya diadakan peringatan kejadian Mei 1998 ini..karena banyaknya orang tionghoa yg menutup diri atas kejadian Mei 1998 ini, anehnya muncul orang2 yg merasa jadi korban Mei 1998 yg justru adalah pelaku kerusuhan / pelaku penjarahan itu sendiri..seperti korban2 yg terpanggang di dalam toko perbelanjaan saat kerusuhan..sekilas terlihat sungguh kasihan atas kejadian itu namun jika dipikir2 lagi, kenapa anak / sanak saudaranya bisa ada di dalam toko perbelanjaan itu?? sedang apa? disana kan sedang ada penjarahan, kalau sebaiknya kan menjauhi daerah2 itu kan? sedang apa mereka kalau tidak sedang ikutan menjarah? dan kebetulan penjarah 1 dan yg lain kurang koordinasi sehingga ada yg membakar saat yg lainnya sedang menjarah..Kemudian mereka mengklaim menjadi korban Mei 1998..

Saya berharap di kemudian hari kejadian ini tidak pernah terulang kembali..yg sudah terjadi ya sudah terjadi..semoga lihat di masa depan, masyarakat Indonesia makin cerdas, dan tidak mudah terprovokasi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar